Amalan manusia itu bertingkat-tingkat. Ada yang berat dan ada yang ringan. Tahukah anda bahwa amalan yang berat disisi Allah ternyata ringat diamalakan.
Dari Abu Darda` ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ
“Tidak ada yang lebih berat dalam timbangan daripada akhlak yang baik, dan sesungguhnya orang yang berakhlak baik akan mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat” [HR. Tirmidzi, Hadits ini dishahihkan oleh Syeikh Albani dalam Shahihul Jami nomor (5726) ]
Petikan Faidah
- Dalam hadis ini Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam menjelaskan kedudukan akhlak, bahwa dia adalah amalan yang paling berat dalam timbangan pada hari kiamat.
- Ini menunjukkan bahwa pada hari kiamat nanti ada timbangan yakan menimbang amalan-amalan manusia.
- Juga menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang mengutamakan akhlak, sehingga di dalam hadits yang lain disebutkan bahwa tidaklah Nabi shallallahu alaihi wasallam diutus kecuali untuk memperbaiki akhlak manusia.
- Termasuk dalam perkara akhlak adalah berakhlak kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan mentauhidkan-Nya dan tidak mensyerikatkan-Nya dengan sesuatu apapun.
- Luasnya ajaran Islam yang tidak terbatas pada aqidah, fiqih, dan hubungan dengan Allah saja, tapi juga mengatur akhlak dan hubungan dengan sesama manusia manusia.
Semoga Allah mudahkan kita untuk memiliki akhlak mulia.
Ditulis oleh: Abu Ubaidillah al Atsariy | www.abuubaidillah.com