Tauhid Rububiyah adalah mengesakan Allah dalam perbuatanNya, seperti menciptakan, mengatur, dan sebagainya.
Allah subhanahu wata’ala berfirman,
“Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam” (QS. Al fatihah: 2)
Orang yang mentauhidkan Allah dalam Rububiyah berarti orang tersebut mengakui bahwa hanya Allah yang mampu mencipta, memiliki, dan mengatur semesta alam. Tak ada satupun makhluk yang mampu melakukan seperti yang Allah lakukan. Rezeki, hidup, dan mati hanya Allah subhanahu wata’ala yang mampu mengurusnya. Sehingga sangat salah orang yang meminta rezeki, panjang umur, kebahagiaan, kesembuhan penyakit, terlepas dari musibah dan kesulitan kepada selain Allah karena mereka tak akan mampu melakukannya. Itu adalah perbuatan Allah yang memiliki sifat Rububiyah sebagai Rabbnya semesta alam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Engkau adalah Rabb langit dan bumi” (Muttafaqun ‘alaih)
Rasulullah adalah manusia yang paling mengagungkan Rabbnya, orang yang bagus pujiannya kepada Allah, yang paling merendahkan diri kepadaNya, manusia yang paling berharap keutamaan dari Allah dan paling takut kepada adzabNya. Demikianlah sifat dari Nabi kita shallallahu ‘alaihi wasallam, seorang Nabi yang diangkat menjadi kekasih Allah namun rasa takut dan pengagungannya kepada Allah sangat besar. Beda dengan sebagian manusia yang ketika ada hajat mereka meminta dan mempersembahkan pujiannya kepada selain Allah. Nas ‘alullahas salamah wal afiyah.
_______________
Sumber: Kitab Khudz Aqidataka Minal Kitab Was Sunnah karya Syeikh Muhammad Jamil Zainu rahimahullah dengan sedikit keterangan dari kami