Sungguh seseorang akan merasa lapang dadanya dan akan merasa tenang hatinya ketika dia melihat para penuntut ilmu duduk di majelis majelis ilmu.
Mereka meninggalkan lezatnya tidur, meninggalkan pembaringannya tatkala manusia terlelap tidur. Mereka meninggalkan seluruh kelezatan dan lebih mendahulukan sesuatu yang dengan sesuatu itu dia mengharapkan keselamatan di dunia di alam barzah dan di akhirat.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28).
Allah subhanahu wata’ala mengkhususkan para ulama dengan rasa takut karena mereka adalah manusia yang paling mengenal Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan ketika seorang hamba paling mengenal Robbnya, maka orang tersebut adalah orang yang paling berharap kepada Allah dan paling takut kepada Allah.
Maka ilmu adalah sebab datangnya keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sebab terwujudnya kehidupan yang baik di dunia dan kehidupan alam barzah serta kehidupan akhirat.
Ilmu akan meluruskan akhlak dan melatih jiwa dan dia adalah sebab keselamatan dari segala kejelekan dengan berbagai macam nya bagi orang yang di ikhlaskan niat nya di dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya.
Kitab: Ma’alim Fii Thariq Thalabil Ilmi: 13
Diterjemahkan oleh Abu Ubaidillah al Atsariy