Berikut adalah beberapa bacaan dari do’a Istiftah yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits-hadits yang shahih. Para pembaca bisa menghafal dan membacanya di shalat-shalat kita. Kami menukil do’a-do’a ini dari kitab Hisnul Muslim karya Syeikh Sa’ad bin Wahf al Qahthani rahimahullah. Semoga bermanfaat.
Bacaan Pertama
“Ya Allah, jauhkan antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan- kesalahanku, sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air dan es”.[1]
Bacaan Kedua
“Maha Suci Engkau ya Allah,dengan memuji Mu, Maha Berkah nama Mu, Maha Tinggi kebesaranMu, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau”.[2]
Bacaan Ketiga
“Aku menghadapkan wajahku kepada Yang menciptakan langit dan bumi, dengan memegang agama yang lurus dan aku tidak tergolong orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalat, ibadah dan hidup serta matiku hanya untuk Allah Rabb sekalian alam, tiada sekutu bagiNya, dan karena itu, aku diperintah dan aku termasuk orang-orang muslim.
Ya Allah, Engkau adalah Raja, tiada sesembahan (yang berhak disembah) kecuali Engkau, engkau adalah rabb ku dan aku adalah hambaMu. Aku menganiaya diriku, aku mengakui dosaku (yang telah kulakukan). Oleh karena itu ampunilah seluruh dosaku, sesungguhnya tidak akan ada yang mengampuni dosa-dosa, kecuali Engkau. Tunjukkan aku kepada akhlak yang terbaik, tidak ada yang menunjukkan kepada akhlak terbaik kecuali Engkau. Hindarkan aku dari akhlak yang jahat, tidak ada yang bisa menjauhkan aku daripadanya, kecuali Engkau. Aku penuhi panggilanMu dengan kegembiraan, seluruh kebaikan di kedua tanganMu, kejelekan tidak dinisbahkan kepadaMu. Aku hidup dengan Mu, dan kepadaMu (aku kembali). Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Aku minta ampun dan bertaubat kepadaMu”. [3]
Bacaan Keempat
“Ya Allah, Rabb nya Jibrail, Mikail dan Israfil. Wahai Pencipta langit dan bumi. Wahai Yang mengetahui perkara ghaib dan nyata. Engkau yang menghukumi di antara hamba-hambaMu terhadap apa yang mereka perselisihkan. Tunjukkanlah kepadaku pada kebenaran apa yang dipertentangkan dengan seizin Mu. Sesungguhnya Engkau menunjukkan pada jalan yang lurus bagi orang yang Engkau kehendaki”.[4]
Bacaan Kelima
“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji hanya bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji hanya bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji hanya bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore”. (Diucapkan tiga kali). “Aku berlindung kepada Allah dari tiupan, bisikan dan godaan setan”.[5]
Bacaan Keenam
Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam shalat Tahajud di waktu malam, beliau membaca: “Ya, Allah! BagiMu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. BagiMu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. BagiMu segala pujian, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. BagiMu segala pujian dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. BagiMu segala puji, Engkau benar, janjiMu benar, firmanMu benar, bertemu denganMu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dariMu), kejadian hari Kiamat adalah benar. Ya Allah, kepadaMu aku menyerahkan diri, kepadaMu aku bertawakal, kepadaMu aku beriman, kepadaMu aku kembali (bertaubat), dengan pertolonganMu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepadaMu aku berhukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lewat dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada sesembahan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Sesembahnku, tidak ada yang berhak disembah kecuali Engkau. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah”.[6]
(Sumber: Kitab Hisnul Muslim karya Syeikh Sa’ad bin Wahf al Qahthani rahimahullah | diterjemahkan oleh Ustadz Bambang Abu Ubaidillah hafizhahullah)
__________
[1] HR. Bukhari 1/181 nomor 744 dan Muslim 1/419 nomor 598
[2] HR. Muslim nomor 399, Empat penyusun kitab Sunan, Abu Dawud nomor 775, Tirmidzi nomor 243, Ibnu Majah nomor 806, Nasa’i nomor 899, Lihat Shahih Tirmidzi 1/77 dan Shahih Ibnu Majah 1/135
[3] HR. Muslim 1/534 nomor 771
[4] HR. Muslim 1/534 nomor 770
[5] HR. Abu Dawud 1/203 nomor 764, Ibnu Majah 1/265 nomor 807, Ahmad 4/85 nomor 16739, 16784 berkata Syu’aib al Arnauth dalam catatannya terhadap Musnad Ahmad “Hadits hasan li ghairih” dan berkata Abdul Qadir al Arnauth ketika mentakhrij kitab al Kalim ath Thayyib karya Ibnu Taimiyah nomor 78 “Hadits ini shahih dengan beberapa syawahid (penguat)nya”. Syeikh al Albani menyebutkan hadits ini dalam Shahih al Kalim ath Thayyib nomor 62. Imam Muslim mengeluarkan dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma hadits yang semisal dengan hadits ini 1/420 nomor 601
[6] Dikeluarkan oleh Bukhari dengan referensi kitab Fath al bari 3/3, 11/116, 13/371, 423, 465, nomor 112, 6317, 7385, 7442, dan 7499. Muslim mengeluarkan hadits semisalnya secara ringkas 1/532 nomor 769
2 comments
Terimakasih, semoga menjadi amal jariyah
Amiim semoga Allah mengabulkan do’a anda.
Jangan lupa tuk berbagi kepada yang lain. Baarakallahu fiik