Sahur adalah aktivitas yang biasa kita saksikan di bulan Ramadhan. Seorang muslim yang hendak berpuasa disunnahkan untuk makan sahur. Tapi, walaupun hukumnya sunnah namun makan sahur jangan diremehkan, artinya berusahalah agar tetap makan sahur ketika hendak puasa. Mengapa demikian ? berikut alasannya !
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ia berkata: “Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Makan sahurlah kalian, karena dalam amalan makan sahur ada berkah” [HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095]
Keberkahan Makan Sahur
Hadits ini menunjukkan bahwa makan sahur akan mendatangkan berkah dan kebaikan, kekuatan jasmani, dan berkah mengamalkan sunnah. Karenanya jangan meremehkan makan sahur walau kita memiliki badan yang kuat. Dalam riwayat Ahmad dari sahabat Abu Sa’id al Khudri disebutkan tambahan kalimat bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Maka janganlah kalian tinggalkan makan sahur, meskipun salah seorang dari kalian hanya minum seteguk air, karena sesungguhnya Allah ‘azza wajalla dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad no. 10702)
Keberkahan dalam makan sahur diperoleh karena dalam sunnah makan sahur ada bentuk ketaatan kepada perintah syariat yaitu menjalankan perintah Allah dan RasulNya. Demikian pula orang yang makan sahur akan dimudahkan menjalan shalat shubuh yang kadang berat dilakukan oleh seorang muslim sekalipun. Ketika ia bangun dan berusaha untuk bangun demi perintah makan sahur, ini tentu ketaatan yang tidak dipungkiri lagi. Sehingga jika seorang terlambat bangun dan tidak sempat makan suguhan sahur, cukup baginya minum seteguk air. Dan itu masih disebut sebagai sahur yang mendatangkan keberkahan.
Menyelisihi Kebiasaan Ahlul Kitab
Salah satu kebiasaan ahlul kitab yang menjadi ciri dari puasa mereka adalah syariat tidak makan sahur. Sehingga makan sahur termasuk karakteristik dari puasa kaum Muslimin sebagaimana disebutkan dalam hadits dari sahabat Amr ibnul Ash radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Perbedaan antara puasa kita dengan puasanya Ahli Kitab adalah makan sahur.” (HR. Muslim no. 1096)
Inilah satu satu faidah terbesar dari makan sahur yaitu menyelisihi ahlul kitab dari kalangan Yahudi dan Nashrani. Semoga Allah mudahkan kita menjalan kan sunnah yang satu ini.
_____
Selesai pada 07 Ramdhan 1438 H di Kediamana kami komleks perumahan Tanwirussunnah Kab. Gowa Sulawesi Selatan | Abu Ubaidillah al Atsariy