Banyak orang-orang di antara kita yang pandai mengkritik kesalahan orang lain namun tidak pandai melihat kesalahannya sendiri.
Ini tentunya sebuah masalah yang harus segera diperbaiki. Karena kita lebih butuh untuk memperbaiki diri kita sebagai bekal masuk ke dalam surga sebelum memperbaiki orang lain. Allah ta’ala berfirman,
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu” (QS. At Tahrim: 6)
Ayat ini memerintahkan kita untuk memelihara diri kita dahulu dari api neraka kemudian keluarga kita.
Maka beruntunglah mereka yang sibuk dengan kesalahannya sehingga tidak tersibukkan dengan kesalahan orang lain.
Bukan berarti kita tidak boleh memperbaiki kesalahan orang lain. Namun terkadang ada sebagian orang yang saking sibuknya memata-matai kesalahan orang lain hingga dia lupa bahwa dirinya memiliki lebih banyak kesalahan dan kekurangan. Yang seharusnya kekurangan tersebut segera diperbaiki hingga dia menjadi orang yang lebih baik dan diangkat derajatnya oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Setiap orang punya peluang untuk melakukan kesalahan, karena setiap manusia pasti akan banyak melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah orang yang banyak bertobat kepada Allah.
Mari kita introspeksi menyibukkan diri melihat kesalahan dan kekurangan kita, hingga kita tidak meremehkan orang lain dan menganggap kita orang yang paling suci dari kesalahan. Walaupun kita boleh saja untuk memperbaiki kesalahan saudara kita sesuai dengan porsinya dan tidak berlebih-lebihan.
Catatan Harian
Ustadz Bambang Abu Ubaidillah -hafizhahullah-
13 Shafar 1442 / 1 Oktober 2020