Setiap kebaikan yang diajarkan dalam Islam pasti memiliki keutamaan baik kecil atau besar. Keutamaan-keutamaan tersebut dijelaskan di dalam al-qur’an ataupun di dalam hadis untuk memberikan motivasi kepada kaum muslimin agar mampu melakukan kebaikan. Karena sebuah kebaikan amat sulit untuk diamalkan kecuali dengan taufik Allah subhana wa ta’ala.
Demikian pula pada ibadah ibadah yang kita lakukan secara rutin. Di dalamnya juga ada keutamaan-keutamaan yang dijanjikan oleh Allah dan rasulnya untuk mereka yang menjalankan amalan tersebut secara benar sesuai dengan Al Quran dan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Sebab tak ada gunanya kita mengetahui sebuah keutamaan amalan jika kita tidak mempelajari cara yang tepat mengamalkan amalan tersebut.
Diantara ibadah yang memiliki banyak keutamaan adalah ibadah wudhu. Ibadah ini dilakukan sebelum seseorang mengerjakan shalat. Banyak hadits yang menyebutkan keutamaan wudhu dan pahalanya. Diantaranya:
-
Wudhu adalah sebagian dari iman
Dari Abu Malik al-asy’ari radhiyallahu anhu dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Bersuci itu adalah sebagian dari iman” [HR. Muslim: 223]
-
Menghapuskan dosa-dosa
Dari Utsman bin Affan radhiyallahu anhu dia berkata setelah dia mencontohkan cara berwudhunya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam,
“Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian beliau berkata, ‘Barangsiapa berwudhu demikian, maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” [HR. Muslim: 229]
Dalam riwayat yang lain disebutkan dari Utsman bin Affan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa berwudlu, lalu membaguskan wudhunya, niscaya kesalahan-kesalahannya akan keluar dari badannya hingga keluar dari bawah kuku-kukunya.” [HR. Muslim: 245]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu, kemudian dia membasuh wajahnya maka akan keluar dari wajahnya bersama air itu -atau bersama tetesan air yang terakhir- segala kesalahan yang dia lakukan dengan pandangan kedua matanya. Apabila dia membasuh kedua tangannya maka akan keluar dari kedua tangannya bersama air itu -atau bersama tetesan air yang terakhir- segala kesalahan yang dia lakukan dengan kedua tangannya. Apabila dia membasuh kedua kakinya maka akan keluar bersama air -atau bersama tetesan air yang terakhir- segala kesalahan yang dia lakukan dengan kedua kakinya, sampai akhirnya dia akan keluar dalam keadaan bersih dari dosa-dosa.” (HR. Muslim dalam Kitab at-Thaharah)
-
Menjaga wudhu adalah tanda orang beriman
Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Beristiqamahlah kalian, dan jangan menghitung-hitung (amalanmu). Dan beramallah, sesungguhnya amalan kalian yang paling utama adalah shalat, dan tidak ada yang menjaga wudlu kecuali orang beriman” [HR. Ibnu Majah: 226, Ahmad: 5/276, Ad Darimi: 1/174, Ibnu Hibban: 3/311 dishahihkan oleh Syeikh Albani dalam shahih sunan Ibnu Majah: 226]
-
Tanda orang beriman pada hari kiamat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu Dia berkata saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya umatku akan datang pada hari kiamat dalam keadaan putih bercahaya disebabkan bekas wudhu. Maka barangsiapa di antara kalian yang mampu untuk memanjangkan cahayanya, maka hendaklah dia melakukannya” [HR. Bukhari (136), Muslim (246)]
-
Salah satu sebab masuk ke dalam surga
Dari Uqbah bin Amir –radhiyallahu ‘anhu– berkata,
“Dahulu kami menggembala unta, lalu datanglah malam, maka aku mengistirahatkan unta tersebut dengan memberikan makan malam. Lalu aku mendapati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri berbicara kepada manusia. Dan dari sebagian sabdanya yang aku dengar adalah: ‘Tidaklah seorang muslim berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian mendirikan shalat dua rakaat dengan menghadapkan hati dan wajahnya, kecuali surga wajib baginya.“ [HR. Muslim (234)]
-
Perhiasan orang orang beriman
Dalam riwayat Abu Hazim disebutkan,
“Saya di belakang Abu Hurairah saat dia sedang berwudhu untuk shalat. Dia mencuci tangannya hingga mencapai ketiaknya, maka saya berkata kepadanya, ‘Wahai Abu Hurairah, wudhu apa ini? ‘ Dia menjawab, ‘Wahai bani Farrukh, ternyata kalian di sini, kalau saya tahu kalian di sini niscaya aku tidak akan berwudlu dengan (cara) wudhu ini. Saya mendengar kekasihku shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perhiasan seorang mukmin adalah sejauh mana air wudlunya membasuh” [HR. Muslim (250)]
Semoga keutamaan-keutamaan ini bisa memberikan motivasi kepada kita untuk semakin bersemangat di dalam melaksanakan ibadah berwudhu karena dia adalah salah satu dari syarat sah nya shalat kita.
Selesai risalah ini di Makassar pada 23 Jumadal Awal 1437 H [03 Maret 2016]