Allah ta’ala berfirman,
“Allah bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah, melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu) [QS. Ali Imran: 18]
Makna Ayat
Imam al-Qurthubi rahimahullah berkata
“Di dalam ayat ini terdapat dalil tentang keutamaan ilmu, kemuliaan para ulama, dan keutamaan mereka. Karena kalau ada seorang yang lebih utama dari para ulama, tentu Allah akan menyertakan mereka dengan nama Nya dan nama para malaikat, sebagaimana Allah menyertakan nama para ulama” [Al Jami’ Li Ahkamil Qur’an (4/41)]
Ayat ini menjelaskan bagaimana para ulama dimuliakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Bahkan disejajarkan dengan para malaikat dalam persaksian mereka. Ini disebabkan karena ilmu yang mereka miliki. Ilmu agama telah mengangkat mereka ke derajat yang tinggi. Ilmu yang dimaksudkan di sini adalah ilmu agama yang bermanfaat yaitu ilmu yang diamalkan. Sebagaimana juga Adam alaihissalam bapak seluruh manusia telah dimuliakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dengan ilmu, ketika Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan kepada para malaikat untuk bersujud kepada Adam. Tidaklah ini terjadi kecuali karena Adam diberikan ilmu oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Jalan Mudah Raih Kemuliaan
Maka tidak ada jalan yang paling mudah untuk ditempuh meraih sebuah kemuliaan kecuali dengan jalan menuntut ilmu agama.
Menuntut ilmu agama adalah suatu keniscayaan yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Karena tujuan utama mereka adalah bagaimana mereka bisa kembali masuk ke dalam surga. Bukan tujuan adalah memperkaya diri di dunia atau memperbanyak ilmu dunia, karena semua itu akan sirna, akan hilang, dan akan musnah ditelan waktu. Yang kekal adalah ilmu dan amal sholeh yang akan mendatangkan pahala, kebahagiaan, dan ketentraman di dunia, di alam kubur, dan di akhirat.
Selesai di ruang kerja Madrosah Sunnah, menjelang siang Muharram 1438H
Abu Ubaidillah al Atsariy | www.abuubaidillah.com