Dari Ja’far bin Burqan ia berkata: “telah sampai kepadaku keutamaan dan kebaikan dari Yunus bin ‘Ubaid, maka aku menulis surat kepadanya. “Wahai saudaraku telah sampai kepadaku keutamaan dan kebaikan tentangmu dan aku senang menulis surat untukmu. Tuliskan kepadaku tentang kondisimu”
Yunus bin ‘Ubaid lalu menulis surat kepadaku: “Telah sampai kepadaku suratmu yang meminta kepadaku untuk menulis surat kepadamu tentang kondisiku saat ini. Aku kabarkan kepadamu bahwa aku menawarkan kepada jiwaku untuk mencintai untuk manusia apa yang ia cintai untuknya dan membenci untuk mereka apa yang dibenci oleh jiwaku. Ternyata jiwaku sangat jauh dari perilaku demikian. Lalu aku tawarkan lagi kepadanya untuk tidak menyebut tentang manusia kecuali yang baik saja, ternyata aku mendapati berpuasa di terik matahari di siang bolong di kota Bashrah lebih ringan atas jiwaku dibanding tidak menyebut mereka kecuali yang baik. Itulah kondisiku sekarang wahai saudaraku. Wassalam. (Shifah ash Shafwah: 3/303)
Ringkasan Kisah
Atsar ini menceritakan bagaimana Ja’far bin Burqan al Kilaabi al Jazari rahimahullah seorang pemuka tabiut tabi’in bekas budak Bani Kilab dengan kunyah Abu Abdirrahman. Termasuk dari ahli fiqih dan ahli qira’ah daerah al jazirah (semenanjung arab). Beliau meninggal pada tahun 154 H. Beliau menulis surat kepada Yunus bin ‘Ubaid rahimahullah. Yunus bin Ubaid al Basrhri seorang ulama penghafal hadist dari Bashrah. Beliau termasuk orang yang tsiqah (terpercaya) dalam periwayatan, namun Imam an Nasa’i mensifatinya dengan Tadlis (biasa menyamarkan hadits) demikian pula Imam Daruquthni. Beliau seorang tabi’in dan hidup di akhir masa tabi’in dan pernah bertemu dengan sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu. Beliau adalah seorang Imam panutan, meriwayatkan hadits dari al hasan al Bashri dan Muhammad bin Sirin. Meninggal tahun 139H. Beliau dikenal dengan keutamaan dan keshalihannya. Ja’far bin Burqan meminta kepada Yunus bin ‘Ubaid rahimahumallah untuk menceritakan tentang dirinya yang dikenal kebaikannya oleh halayak. Namun ternyata Yunus bin ‘Ubaid lebih memilih membalas surat dari sahabatnya itu dengan kondisi dirinya yang penuh kekurangan.
Faidah Kisah
- Keikhlasan salafush shalih dalam beramal
- Saling mendukung antara seorang muslim dengan muslim yang lain
- Berbedanya keutamaan para ulama tidak menjadikan mereka saling hasad satu dengan yang lain
- Amal shalih yang terkandung di dalamnya keikhlasan bukan perkara mudah dalam pandangan salaf.
- Berlomba-lombanya salaf dalam amalan akhirat.
Ustadz Bambang Abu Ubaidillah hafizhahullah
Kantor Abu Ubaidillah Com, 9 Rabiul Awal 1442 H/ 25 Nopember 2020