Hikmah Kisah
لَا يَلِجُ النَّارَ رَجُلٌ بَكَى مِنْ خَشْيَةِ اللهِ حَتَّى يَعُوْدُ الْلَبَنُ فِيْ الضَّرْعِ
اَلدِّيْنُ النَّصِيْحَة. قُـلْنَا : لِمَنْ يَا رَسُولَ اللهِ ؟ قَالَ: لِـلَّهِ, وَ لِكِتَابِهِ, وَ لِرَسُولِهِ, وَ لِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ, وَ عَامَّتِهِمْ
“Agama adalah nasihat”. Kami bertanya: “Untuk siapa ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, untuk para pemimpin kaum muslim dan bagi kaum muslim seluruhnya” (HR. Muslim)
3. Dianjurkan bertanya atas alasan seseorang melakukan suatu perbuatan agar tidak terjadi prasangka buruk kepada saudaranya. Allah Ta’ala berfirman.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا
“Hai orang-orang yang beriman jauhilah banyak prasanka, karena sebagian prasangka adalah dosa, dan jangalah kalian mencari-cari kesalahan orang lain” (QS. Al Hujarat : 12)