Di hari-hari ini, kita melihat banyak dari kaum muslimin dan muslimat berbondong-bondong pergi ke negeri Arab Saudi. Terkhusus tempat yang mulia Mekkah Al Mukarramah. Mereka mendatangi negeri ini untuk melaksanakan ibadah Umrah yang disyari’atkan di dalam Islam. Mengapa antusias umat Islam sedemikian besar untuk mendatangi “Rumah Tua Ka’bah” ini ? Dengan bekal yang tidak sedikit dan pengorbanan yang besar merekapun rela melakukan itu semua demi mencapai Baitullah.
Apa motivasi mereka ? Berikut ringkas keterangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang kami sajikan dalam hafalan hadits pekanan seri ketujuh.
Pengertian Umrah
Apa yang dimaksud dengan umrah ?
Umrah itu adalah sebuah ritual ibadah kepada Allah dengan cara melakukan thawaf di baitullah, sai antara Shafa dan Marwa, lalu mencukur rambut [Mukhtasharul Fiqhil Islami karya At Tuwajiri: 670]
Pahala Umrah
Umrah merupakan ibadah yang memiliki keutamaan dan pahala yang besar di sisi Allah. Diantara yang membuktikan besarnya pahala umrah adalah apa yang disabdakan oleh Rasulullah ‘alaish shalatu wassalam dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Dari Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu- ia berkata bahwa Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda :
“Dari satu umrah ke umrah berikutnya akan menghapus dosa-dosa antara keduanya, dan tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali syurga” (Muttafaqun ‘alaihi) [Fathul bari: 3/597, Muslim[1349]
Keterangan Hadits
Hadits ini menerangkan bahwa antara satu umrah dengan umrah berikutnya bisa menghapuskan dosa-dosa antara keduanya. Syeikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin bertutur: “Kaffarah atau pengampunan dosa didapatkan dengan melakukan amalan shalih, yaitu ketika seseorang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan memudahkan dia melakukan amalan yang shalih yang akan Allah jadikan sebab untuk menghapuskan dosa-dosanya [Syarh Riyadhush Shalihin: 1/520]
Keterangan Nabi diatas juga menjelaskan tentang besarnya pahala bagi haji Mabrur bahwa dia akan mendapatkan syurga.
Pelajaran Dari Hadits
Hadits ini memberikan kepada kita beberapa pelajaran yang berharga. Diataranya:
- Sunnah dan bolehnya seseorang memperbanyak ibadah umrah.
- Bolehnya umrah walaupun belum pernah berhaji.
- Haji memiliki keutamaan lebih dari ibadah umrah.
- Amalan yang baik bisa menghapuskan dosa dan kesalahan yang kita lakukan sebelumnya.
- Besarnya kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang memberi balasan besar bagi hambanya yang melakukan amalan kecil.
- Besarnya pahala haji mabrur.
Rujukan:
- Tathriz Riyadhis Shalihin, Faishal bin ‘Abdil ‘Azis an-Najdi (wafat 1376 H), Dar al-Ashimah, Riyadh.
- Syarh Riyadh ash-Shalihin, Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Dar al-Wathan, Riyadh, cetakan tahun 1426 H.
- Shahih al-Bukhari, Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Dar thuq an-Najah, cetakan tahun 1422 H.
- Shahih Muslim, Muslim bin Hajjaj bin Muslim (wafat th. 261 H), Dar al-Ihya at Turats al-‘Arabi, Bairut.
- Syarh Riyadh ash-Shalihin, Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Dar al-Wathan, Riyadh, cetakan tahun 1426 H.
- Bahjatun Nadzirin, Abu Usamah Salim bin ‘Id al Hilali, Dar Ibnul Jauziy,Saudi Arabia, Cetakan keempat, Muharram tahun 1420/1999
- Mukhtasharul Fiqhil Islami Fii Dhauil Qur’an Was Sunnah,Muhammad bin Ibrahim At Tuwajiri, Dar Ashda’ al Mujtama’, Saudi Arabia, Cetakan kesebelas, tahun 1431/2010
Selesai tulisan ini pada pada 25 Jumadal Awwal 1437 atau 5 Maret 2016.