{ููุง ุฃููููููุง ุงููููุงุณู ุงุชูููููุง ุฑูุจููููู ู ุงูููุฐูู ุฎูููููููู ู ู ููู ููููุณู ููุงุญูุฏูุฉู ููุฎููููู ู ูููููุง ุฒูููุฌูููุง ููุจูุซูู ู ูููููู ูุง ุฑูุฌูุงููุง ููุซููุฑูุง ููููุณูุงุกู ููุงุชูููููุง ุงูููููู ุงูููุฐูู ุชูุณูุงุกูููููู ุจููู ููุงูุฃูุฑูุญูุงู ู ุฅูููู ุงูููููู ููุงูู ุนูููููููู ู ุฑููููุจูุง} [ุงููุณุงุก:1
{ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขู ููููุง ุงุชูููููุง ุงูููููู ููููููููุง ููููููุง ุณูุฏููุฏูุง ููุตูููุญู ููููู ู ุฃูุนูู ูุงููููู ู ููููุบูููุฑู ููููู ู ุฐููููุจูููู ู ููู ููู ููุทูุนู ุงูููููู ููุฑูุณูููููู ููููุฏู ููุงุฒู ููููุฒูุง ุนูุธููู ูุง} [ุงูุฃุญุฒุงุจ:70 – 71] ุฃู ุง ุจุนุฏ: ูุฅู ุฃุตุฏู ุงูุญุฏูุซ ูุชุงุจ ุงููู ุชุนุงูู ูุฎูุฑ ุงููุฏู ูุฏู ู ุญู ุฏ ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ย ูุดุฑ ุงูุฃู ูุฑ ู ุญุฏุซุงุชูุง ย ููู ู ุญุฏุซุฉ ุจุฏุนุฉ ููู ุจุฏุนุฉ ุถูุงูุฉ ููู ุถูุงูุฉ ูู ุงููุงุฑย
Hadirin kaum muslimin โbaarakallahu fiikum-
Di hari yang cerah ini, kita kembali menjadi saksi betapa luasnya kasih sayang Allah, betapa sayangnya Allah kepada kita. Allah kembali memenuhi hati kita dengan siraman kebahagian, sentuhan nikmat yang tiada tara. Padahal di sudut-sudut kehidupan kita, dosa-dosa, kesalahan, khilaf, bahkan kedurhakaan kepada Allah โsubhanahu wataโala- kerap tak terbendung memenuhi catatan harian kita di sisi malaikat Allah -subhanahu wataโala-. Namun Allah masih tetap memberikan kepada kita kesempatan untuk memperbaiki amalan kita dan bertaubat kepadaNya, sampai hari yang ditentukan oleh Allah โsubhanahu wataโala- yaitu datangnya kematian. Allah berfirman:
โMaka apabila telah datang ketetapan ajal,maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat dan tidak dapat (pula) memajukannyaโ [QS. Al Aโraf: 34]
- Selama kematian itu belum datang, maka Allah akan terus membuka pintu taubat dan kasih sayangNya kepada kita sekalian.
Jamaโah kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia..
Masih adakah kasih sayang yang lebih besar dari kasih sayang Allah ? Allah berikan kesempatan kepada kita dan Allah tidak serta merta mengadzab kita dengan sebab dosa yang kita lakukan. Allah โsubhanahu wataโala- berfirman:
โDan musibah apa saja yang menimpa kalian maka itu disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)โ [QS. Asy Syura: 30]
Ayat ini dengan gamlangnya menjelaskan bahwa banyak dari dosa-dosa kita dimaafkan oleh Allah โsubhanahu wataโala-. Padahal kita berbuat dosa dan dosa kita sudah cukup menjadi alasan Allah menyiksa kita. Namun Allah tidak lakukan karena sayang kepada kita. Maka kami mengajak jamaโah sekalian untuk bersyukur atas nikmat yang melimpah ini.
Jamaโah kaum muslimin dan muslimat yang saya hormati dan saya muliakan..
Idul Adha adalah hari yang identik dengan ujian dan pengorbanan, sebagai ungkapan keimanan dan rasa syukur kepada nikmat Allah โsubhanahu wataโala-. Diawali dari kisah drama kehidupan keluarga Ibrahim -โalaihisalam-. Nabi dan Rasul kekasih Allah โsubhanahu wataโala- . Yang telah diuji dengan banyak ujian, mulai dari ujian dilemparkan ke api sebagaimana yang Allah โtaโala- hikayatkan dalam al Qurโan:
โMereka berkata: “Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kalian, jika kalian benar-benar hendak melakukannya “. Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim“. [QS. Al Anbiya: 68-69]
Berkata Imam Ibnu katsir โrahimahullah- tentang ayat ini: โKetika hujjah mereka (orang-orang musyrik) terbantahkan, jelaslah kelemahan (ilmu) mereka, nampaklah kebenaran, dan musnahlah kebatilan, maka merekapun mulai menggunakan kekuasaan mereka. Mereka mengatakan: โBakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak melakukannya”. Maka mereka mengumpulkan kayu bakar yang sangat banyak. [Tafsir Ibnu Katsir: 5/351]
Perhatikanlah kaum muslimin ! bagaimana kesabaran Ibrahim -โalaihisalam- terhadap ujian yang Allah berikan kepadanya. Kesabaran seorang rasul terhadap ujian yang telah Allah janjikan. Allah โsubhanahu wataโala- berfirman:
โDan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka.โ [QS. Al Anโam: 34]
Nabi -shallallahu โalaihi wasallam- bersabda dalam hadits Musโab bin Saโad -radhiyallahu โanhu- :
โWahai rasulullah siapa manusia yang paling besar cobaannya ? Rasulullah menjawab: โpara nabi, kemudian orang Shalih, kemudian orang yang seperti merekaโ [HR. Ahmad]
Dan Allahpun memenuhi janjiNya ketika Dia berfirman:
Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim“. [QS. Al Anbiya: 69]
Demikianlah balasan bagi mereka yang tunduk kepada Allah โsubhanahu wataโala-.
Hadirin kaum muslimin โbaarakallahu fiikum-
Nabi Ibrahim terus diuji oleh Allah โsubhanahu wataโala-, karena demikianlah ketika Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan mengujinya. Rasulullah -shallallahu โalaihi wasallam- bersabda:
โSesungguhnya besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian, dan sungguh jika Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan memberi cobaan kepada mereka. Barangsiapa yang ridha dengan ujian itu, maka Allahpun akan ridha kepadanya, dan jika ia kesal, maka Allahpun akan marah kepadanyaโ [HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan dihasankan oleh Syeikh Albani]
Dan ujian terbesar Nabi Ibrahim -โalaihissalam- adalah ujian mengorbankan anaknya Ismail dengan perintah Allah untuk menyembelinya. Anak kesayangan keluarga Ibrahim yang selama ini ia nantikan. Seorang figur pemuda yang shalih lagi beriman, memiliki tawakkal dan kepercayaan kepada Rabbnya harus berakhir diujung pisau. Allahu akbarโฆ.Allahu akbarโฆ
Kisah ini Allah -taโala- sebutkan dalam Qurโan surah ASH SHAFFAT: 99-110.
โDan Ibrahim berkata: “Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Rabbku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku.
Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur mampu) berusaha bersama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya).Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim,
sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu”, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
(yaitu) “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”.Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baikโ [QS. Ash Shaffat: 99-110]
Demikianlah kisah legendaris Keluarga Ibrahim yang penuh pelajaran dan hikmah bagi mereka yang mau mengambil pelajaran. Kisah yang diabadikan dalam al Qurโan dan dijadikan sebagai contoh untuk ummat setelahnya. Maka Muhammad bin Abdillah al Hasyimiy -shallallahu โalaihi wasallam- rasul kita pun diperintahkan untuk mengikuti agama Ibrahim. Allah berfirman:
โKemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif.” dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musrikโ [QS. An Nahl: 123]
Kisah yang telah kita abadikan dengan ibadah qurban dan penyembelihan binatang ternak dalam syariโat Islam. Kita mencoba membandingkan pengorbanan kita dengan sesembelihan kambing, sapi, atau unta kita dengan pengorbanan Ibrahim dan keluarganya. Yah jamaโah…memang tidak ada artinya jika dibandingkan, namun masih banyak orang yang mampu namun tak mau berqurban. Padahal Allah telah memberi banyak kepadanya. Namun mereka masih banyak perhitungan, pikir kebutuhan, pikir sekolah anak-anak, pikir mau beli mobil, beli rumah, beli tanah, atau berpikir untuk kampanye. Wallahul Mustaโan.
Dunia masih membelit kita, masih memenuhi akal fikiran kita, hingga berat bagi kita untuk menukarnya denga akhirat. Walau kita tahu akhirat lebih berharga dan lebih baik.
โDan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kalian memahaminya?โ [QS. Al Anโam: 32]
โDan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwaโ [QS. An Nahl: 30]
Jamaโah kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia..
Kisah diatas juga memberi inspirasi bagi mereka yang menginginkan kesuksesan dunia dan akhirat. Jamaโah sekalianโฆ.Ibrahim adalah gambaran orang sukses dimata manusia bahkan disisi Allah โsubhanahu wataโala-. Seorang ayah yang kerap didera ujian berat dan pengorbanan yang tidak tertandingi. Memberi gambaran kepada kita bahwa sebuah kesuksesan dunia, kebahagian, dan keselamatan di akherat hanya bisa diraih dengan pengorbanan. Mengorbankan apa yang kita cintai, harta, anak, istri, pekerjaan, kendaraan, dan lain-lain untuk meraih itu semua.
Jamaโah kaum muslimin dan muslimat yang saya hormati dan saya muliakan..
Itulah yang tergambar dalam ritual ibadah qurban di hari Idul adha ini. Kaum muslimin mengeluarkan sebagian hartanya untuk mencari keridhaan Allah โsubhanahu wataโala-. Daging-daging yang kita potong, hakikatnya tidak akan sampai kepada Allah. Namun yang sampai adalah ketakwaan orang yang berqurban. Sebaimana firman Allah taโala- :
โDaging-daging sesembelihan dan darahnya itu sekali-kali tidak sampai kepada Allah, akan tetapi ketakwaan dari kalianlah yang akan sampai kepadaNyaโ [QS. Al Hajj: 37]
Imam Ibnu Katsir -rahimahullah- menerangkan โBahwa Allah mensyariatkan menyembelih binatang qurban tersebut agar kalian mengingat Allah ketika kalian menyembelihnya, karena Dialah (Allah) yang menciptakan dan memberi rizki, bukan karena sebagian dagingnya atau darahnya akan sampai kepada Allah. Karena Allah Maha kaya dan tidak butuh kepada kepada selainNya. Karena orang-orang jahiliyah terdahulu, jika mereka menyembelih hewan untuk tuhan-tuhan mereka, maka mereka meletakkan sebagian daging sesembelihan mereka disisi patung-patung tersebut. Juga mengoleskan darah-darahnya. Karena Allah berfirman bahwa daging dan darah tersebut tidak akan sampai kepada Allah โsubhanahu wataโala-โ [Tafsir Ibnu Katsir: 5/431]
Hadirin kaum muslimin โbaarakallahu fiikum-
Begitulah makna pengorbanan penyembelihan yang kita lakukan. Namun demikian pengorbanan itu betul-betul masih jauh dari pengorbanan Ibrahim -โalaihissalam-, anak, dan keluarganya. Namun kita berharap agar ibadah qurban kita diterima oleh Allah โsubhanahu wataโala- . Demikian pula ibadah yang dilakukan saudara-saudara kita di tanah suci dengan pengorbanan waktu mereka menunggu 5, 10, atau 15 tahun untuk bisa menunaikan ibadah haji. Korban harta puluhan juta, korban tenaga, bahkan nyawa sekalipun untuk sekedar bisa memenuhi panggilan Allah, melihat kaโbah, thawaf, saโi, melempar jumrah dan manasik haji lainnya. Allahu akbarโฆ.Allahu akbarโฆ
Bahkan di musim haji tahun ini kita dikagetkan dengan musibah jatuhnya crine pengangkat alat berat yang menimpa sejumlah jemaah haji. Korban jiwa pun berjatuhan, sakit, patah tulang, cacat seumur hidup, bahkan meninggal dunia. Ada yang sedih, ada yang tersenyum, ada yang meronta, ada yang menjerit, berteriak, kasihan, dan bangga menjadi satu.
Hadirin jemaโah shalat id โbaarakallahu fiikum-
Demikianlah hidup ini penuh dengan cobaan dan ujian dari Allah. Namun seorang muslim sejati akan ridha dengan ujian Allah. Dia akan bersabar ketika tertimpa musibah dan akan bersyukur ketika mendapat nikmat. Rasulullah -shallallahu โalaihi wasallam- bersabda:
โSangat mengherankan urusan orang beriman karena seluruh urusannya adalah baik. Dan itu hanya ada pada orang beriman. Jika ia mendapat nikmat, maka ia bersyukur, maka itu kebaikan untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, maka ia bersabar, maka itu juga kebaikan untuknyaโ [HR. Muslim]
Musibah adalah adzab Allah yang disegerakan di dunia dan ini menunjukkan bahwa Allah menginginkan kebaikan untuk kita. Rasulullah -shallallahu โalaihi wasallam- bersabda:
โJika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka Allah akan mensegerakan siksaannya di dunia, namun jika Allah menghendaki kejelekan untuk hambaNya, maka Allah akan menunda siksaannya hingga Allah menunaikan siksaan itu pada hari kiamatโ [HR. Tirmidzi dan dihasankan oleh al Albaniy]
Semoga Allah menerima seluruh amalan kita, memberikan kesabaran terhadap musibah, mensyukuri segala nikmat, dan mengampuni dosa-dosa kita dan seluruh saudara-saudara kita yang tertimpa musibah di tanah haram semoga meninggal dalam keadaan husnul khatimah.
Jamaโah kaum muslimin dan muslimat yang saya hormati dan saya muliakan..
Diakhir khutbah ini saya nasehatkan kepada seluruh kamum muslimah secara khusus untuk bertakwa kepada Allah dengan menjalan perintaNya dan meninggalkan laramnganNya. Berbaiktilah kepada orang tua terkhus ibu kalian yang telah mengandung kalian selama 9 bulan dalam keadaan lemah dan semakin lemah. Berbaktilah kepada suami kalian, taati perintahnya, bahagiakan dia dengan perhatian dan kasih sayangmu kepadanya karena suami kalian adalah syurga bagi kalian. Rasulullah -shallallahu โalaihi wasallam- bersabda:
โLihatlah dimana kedudukanmu terhadap suamimu, karena dia adalah surgamu dan nerakamuโ [HR. Ahmad]
Banyaklah bersedekah wahai kaum muslimah karena kalian adalah manusia yang paling banyak di dalam neraka. Rasulullah -shallallahu โalaihi wasallam- bersabda:
โAku melihat syurga, maka aku lihat kebanyakan penduduknya adalah orang miskin, dan aku melihat neraka, maka aku lihat kebanyakan penduduknya adalah wanitaโ [HR. Bukhari]
Itu disebabkan kena banyak wanita yang tidak menyukuri suaminya. Padahal harga diri seorang wanita ada pada keshalihannya. Semoga Allah menyelamatkan kita dari neraka dan memasukkan kita kedalam syurga. Aminโฆโฆ..
Allahummaโฆ Ya Allah, sungguh kami hanyalah hamba-hambaMu, anak dari hamba-hambaMu jua, ubun-ubun kami di TanganMu, berlaku pada kami setiap ketentuanMu dan adil bagi kami putusanMu, Ya Allah kami mohon padaMu dengan setiap namaMu, yang Engkau namakan diriMu denganNya, atau Engkau turunkan dalam kitabMu, atau Engkau ajarkan pada seorang hambaMu, atau Engkau simpan dalam perbendaharaan ilmu gaibMu, agar Kau jadikan Al Qur’an penyejuk jiwa kami, cahaya dalam dada kami, pengusir kesedihan kami, dan dengannya berlalu segala gundah-gulana kami.
Wahai Allah yang menggenggam hati hamba-hambaNya, satukan hati ini dalam ketaatan padaMu, himpunkan ia dalam cinta sejati karenaMu, hilangkan segala benci dari jiwa-jiwa beriman atas saudara-saudaranya, jadikanlah kami hamba-hambaMu yang bersaudara karenaMu dan hanya untukMu.
Ya Allah Rab yang Maha Pemaaf, hiasi hati kami dengan kelapangan, kuatkan jiwa kami untuk memberi maaf pada setiap saudara kami yang bersalah, karena Engkau maha Tahu Ya Allah dosa dan kesalahan kami padaMu.
Ya Allah karuniakanlah pada keluarga dan anak-anak kami kesalehan yang menyejukkan pandangan kami, hiasilah mereka dengan Al Qur’an di dada-dada mereka, satukanlah kami di duniaMu ini dalam ketaatan dan himpunkan kami dalam Sorgamu yang kekal abadi.
Materi Khutbah Idul Adha di Kabupaten Maros pada 1436H
Selesai pada tanggal 09 Dzulhijjah 1436H
Di Gowa Silawesi Selatan
Abu Ubaidillah al-Atsariy