Terkadang kita melihat diantara kaum muslimin bermudah-mudah menyembelih hewan tanpa memperhatikan ia baca basmalah atau tidak. Tidak jarang diantara mereka menyembelih binatang sambil merokok. Bagaimana ia bisa baca basmalah kalau ia menyembelih sambil merokok. Maka hendaklah seorang muslim takut kepada Allah dan menyembelih dengan membaca basmalah. Lalu bagaimana kalau ia lupa ?
Soal
Jika ada seseorang yang lupa mengucapkan “Bismillah” ketika menyembelih di hari Idul Adha, apakah sesembelihannya boleh dimakan ?
Jawab
Kebanyakan ulama mengatakan boleh dimakan, sebagian lagi berpendapat walau ia segaja tidak menyebut “Bismillah”, maka sesembelihannya juga halal. Sebagian lagi berpendapat “jika ia lupa, maka sesembelihannya halal, adapun jika ia tidak membacanya karena sengaja, maka sesembelihannya tidak halal.
Dan yang nampak kuat adalah jika ia tidak membaca “Bismillah” dengan sengaja ataupun lupa, amak sesembelihannya tidak boleh dimakan. Karena Allah –subhanahu wata’ala– berfirman di dalam kitabNya yang Mulia :
“Janganlah kalian memakan (sesembelihan) yang tidak dibacakan padanya nama Allah” [QS. Al An’am: 121]
Sisa bagaimana menjawab pendalilan dari hadits ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha- dalam hadits shahih[1] yang menyebutkan bahwa manusia mendatangi daging sesembelihan, sedang mereka baru saja meninggalkan kekufuran (baru masuk Islam) dan kami tidak tahu apakah penyembelihnya membacakan “Bismillah” atau tidak pada sesembelihannya –padahal mereka telah menjadi seorang muslim-. Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam- pun bersabda :
“bacalah bismilah lalu makanlah”
Kita katakan :
“Ini kalau penyembelihnya seorang muslim lalu ia menghadiahkan sesembelihan tadi kepadamu, sedangkan engkau tak tahu ia membaca “Bismillah” atau tidak. Hukum asalnya seorang muslim (jika menyembelih) membaca “Bismillah”, namun jika engkau yakin ia tak membaca “Bismillah”, maka yang nampak kuat adalah kau tinggalkan sesembelihan tersebut.
Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik. Hanya kepada Allah kita minta pertolongan.
[Syeikh Muqbil –rahimahullah-dalam Kitab Ijabatus Sail: 668]
Penterjemah: Abu Ubaidillah al Atsariy
_________