Allah menciptakan kita agar kita beribadah hanya kepada-Nya dan tidak menduakan-Nya dengan sesuatu apapun. Allah ta’ala berfirman,
“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada Ku” (QS. Adz Dzariyat: 56)
Ayat ini menjelaskan bahwa tujuan penciptaan manusia adalah agar mereka beribadah hanya kepad Allah. Maka hendaklah seorang muslim meniatkan segala aktivitasnya di dunia ini untuk beribadah hanya kepada-Nya.
Kemudian sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
“Hak Allah atas hambanya, agar supaya hamba tersebut menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun” (Muttafaqun ‘Alaih)
Hadits ini menerangkan bahwa Allah mempunyai hak atas kita. Hak Allah berarti kewajiban kita kepada Allah. Dan kewajiban itu adalah beribadah hanya kepada Allah dan tidak mempersekuyukan-Nya dengan apapun.
Jadi termasuk bentuk mengambil hak Allah ketika seseorang beribadah kepada selain Allah. Seperti berdo’a kepada penghuni kubur, meminta kepada jin, takut kepada syeithan, bertawakkal kepada jimat, dan lain-lain.
Itu semua adalah ibadah yang tidak boleh diberikan kepada selain Allah, karena ibadah itu adalah milik Allah.
Memberikan ibadah kepada selain Allah disebut dengan kesyirikan. Dan kesyirikan adalah lawan dari tauhid serta pembatalnya.
Sumber : Kitab Khudz Aqidataka karya Syeikh Muhammad Jamil Zainu rahimahullah. Diterjemah dan dijelaskan oleh Abu Ubaidillah al Atsariy | 06 Rajab 1438 / 03 April 2017