Bahaya Nyanyian Bagi Hati

Ibn al-Qayyim rahimahullahu berkata:

إِدْمَانُ الْغِنَاءِ يُثَقِّلُ الْقُرْآنَ عَلَى الْقَلْبِ وَيُكَرِّهُهُ إِلَى سِـمَاعِهِ.

Kecanduan lagu dan nyanyian menjadikan al-Qur’an terasa berat bagi hati dan menyebabkan hati benci untuk mendengarkan al-Qur’an[1]

Bagi pembaca al-Qur’an nyanyian akan mempengaruhi jiwa dan mengganggunya untuk mencintai membaca atau menghafal al-Qur’an. Nyayian menjadikan seorang muslim berat membaca al-Qur’an. Terutama nyayian yang berisi kalimat tidak pantas dan hal-hal yang tidak bermanfaat untuk akhirat. Sebab nyayian akan memenuhi, meyibukkannya, serta melalaikannya dari al-Qur’an.

Bahkan nyayian akan menumbuhkan sifat kemunafikan sebagaimana disebutkan oleh Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu

اَلْغِنَاءُ يُنْبِتُ النِّفَاقَ فِي الْقَلْبِ كَمَا يُنْبِتُ الْمَاءُ الْبَقْلَ

Nyanyian menumbuhkan sifat munafik di dalam hati sebagaimana  air menumbuhkan  sayuran[2]

Faidah Dan Pelajaran

  1. Nyayian dan musik adalah alat syaithan dalam melalaikan manusia dari al-Qur’an.
  2. Seindah-indah lantunan adalah lantunan ayat Allah Ta’ala.
  3. Sikap para shahabat dan ulama terdahulu terhadap nyayian.
  4. Salah satu cara menjaga hati dengan menjauhi nyayian yang tidak bermanfaat dan melalaikan.
  5. Bahanyanya nyayian terhadap kejernihan hati.

_________

[1] Kitab Ighatsatul Lahfan, karya Ibn al-Qayyim jilid 1 halaman 250

[2] Riwayat ini shahih disebutkan dalam kitab Al Kalam ‘ala Mas’alah as-Sima’ karya Ibn al-Qayyim halaman 160

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *