Hati yang mati tidak bisa lagi merasakan bahwa Allah ta’ala selalu bersamanya dan mengawasi semua apa yang terbetik dalam hati dan apa yang dilakukan secara sembunyi.
Setiap kita melakukan amalan yang baik maupun yang buruk, tersebunyi atau nampak, dengan anggota badan atau yang terbetik dalam hati, dan semua kondisi kita, maka Allah mengetahuinya.
Allah berfirman
,
“Dan ketahuilah sesungguhnya Allâh Maha mengetahui apa yang tersembunyi di dalam dirimu, maka berhati-hatilah. [QS. Al-Baqarah: 235]
Allah ingatkan kita agar selalu waspada dengan amal yang kita lakukan. Baik dan buruk pasti ada balasannya di dunia maupun akhirat. Allah ta’ala tahu dan tidak tersebunyi bagiNya bagaimanapun kondisi kita.
Seorang muslim hakiki adalah muslim yang punya sifat muraqabah merasa diawasi Allah ta’ala sehingga mereka berfikir dahulu sebelum berbuat. Jika akibatnya buruk maka mereka tinggalkan, dan jika akibatnya baik maka mereka segera melakukannya. Demikianlan orang-orang yang Ihsan yang merupakan kedudukan tertinggi dalam Islam.
Maka berfikirlah sebelum bertindak karena Allah mengawasinmu dimanapun engkau berada.
Catatan harian
Bambang Abu Ubaidillah
Kantor Abu Ubaidillah Com, 24 Rabi’ul Awwal 1442 H/ 10 November 2020