Sejak dahulu persetruan antara manusia dan syaitan tak pernah berakhir, dan itu akan terus berlangsung hingga hari kiamat. Perang sengit dan kebencian Iblis kepada manusia tergambar dalam firman Allah subhanahu wata’ala,
Iblis berkata, ‘Ya Rabbnku! Karena Engkau telah menghukumku tersesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat ) bagi mereka di muka bumi dan aku akan menyesatkan mereka semuanya.” [QS. Al Hijr: 39]
Mereka ingin menjajah kita dan mengalahkan kita, menjadikan manusia sebagai pecundang hingga terhina di dunia dan di akhirat. Betapa teropsesinya mereka untuk menghancurkan manusia dan menjadikan manusia sebagai budaknya.
Syaithan-syaithan itu akan mengunakan semua kemampuanya dan strateginya untuk menang dalam perang ini, menghalangi manusia dari kebahagian dengan taat kepada Allah. Allah subhanahu wata’ala berfirman,
Iblis menjawab, ‘Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur. [ QS. Al A’râf: 16-17]
Itulah peperangan sesungguhnya, perang melawan Iblis dan bala tentaranya. Adapun perang yang terjadi diantaran sesama manusia adalah perang sementara dan bisa berakhir, namun perang melawan syaithan merupakan perang yang tidak pernah berakhir hingga akhir zaman.
Para penjajah dari kalangan manusia cuma ingin merebut dunia kita, namun Iblis dan bala tentaranya ingin menghacurkan akhirat kita.
Jadi syaitah adalah musuh yang nyata dan penjajah sesungguhnya. Menjajah dunia dan akhirat kita dengan bujuk rayunya. Maka menangkanlah peperangan ini dan jadilah orang merdeka dari penjajahan Iblis dan bala tentaranya.
Bambang Abu Ubaidillah
27 Dzulhijjah 1441 / 17 Agustus 2020