Lelah di dunia adalah sesuatu yang pasti, karena dunia ini memang melelahkan. Ibarat sebuah penjara yang mengekang kebebasan hingga badan terasa penat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim nomor 2392)
Demikian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menggambarkan dunia bagi orang beriman. Hingga merugilah mereka yang mengejar dunia dan memperturutkan hawa nafsunya. Mereka merugi karena mengejar fatamorgana semu dan pasti akan musnah. Lelah yang berujung kehancuran. Allah berfirman,
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” (QS. Al Hadid: 20)
Namun sebaliknya orang mengejar akhirat, lelah mereka akan mendatangkan kebahagian di dunia dan di akhirat. Lelah yang berujung bahagia dan kepuasan. Allah subhanahu wata’ala berfirman,
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Rabb nya dan menahan diri dari keinginan) hawa nafsunya, maka sungguh, surgalah tempat tinggal(nya)” (QS. ab Nazi’at: 40-41)
Dunia itu melelahkan dan kita punya dua pilihan, ingin menjadikan kelelahan kita untuk dunia atau untuk akhirat.
Bambang Abu Ubaidillah
26 Dzuhijjah 1441 / 16 Agustus 2020