Riya dan sum’ah 2 hal yang mirip namun berbeda.
Riya itu beramal dengan tujuan ingin dilihat oleh orang lain.
Adapun Sum’ah berbuat karena ingin didengar perbuatannya oleh orang lain.
Dua sifat ini bisa menghancurleburkan amalan yang sudah kita lakukan.
Bayangkan ! amalan yang sudah setengah mati kita lakukan ternyata dijadikan debu yang tidak memiliki nilai di sisi Allah.
Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an,
“Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan” (QS. Al Furqan: 23)
Mari beramal tapi jangan lupa untuk selalu ikhlas dalam beramal. Tinggalkan riya dan sum’ah karena itu akan merugikan diri kita sendiri dan akan menghilangkan pahala yang ada pada amalan kita.
Semoga Allah memberikan Taufiq kepada kita semua.
Catatan harian
Bambang Abu Ubaidillah
Gowa, 7 Rabiul akhir 1442 / 23 November 2020