Kita beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala sesuai dengan apa yang Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam perintahkan disertai niat ikhlash karena Allah subhanahu wata’ala.
Sebagaimana firman-Nya subhanahu wata’ala:
وَمَا أُمِرُوْا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ
“Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah saja dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya subhanahu wata’ala” (QS. Al Bayyinah: 5)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ (أي مردود)
“Barang siapa beramal yang bukan atas perintah kami, maka amalannya ditolak (HR. Muslim nomor 1718)
Sumber : kitab Khudz Aqidatak Karya Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu Rahimahullah