Diantara jenis ibadah yang Allah syari’atkan kepada kita adalah ibadah do’a. Do’a adalah ibadah yang sangat agung di sisi Allah. Sehingga tidak selayaknya do’a diberikan kepada selain Allah. Disebutkan dalam al Qur’an:
“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, maka janganlah kalian berdo’a kepada seseorang bersamaan dengan berdo’a kepada Allah” [QS. Al Jin: 18]
Ayat ini menerangkan tentang perintah agar seseorang ikhlas dalam berdo’a kepada-Nya [Syarh al Ushul ats Tsalatsah Karya Dr. Shalih Fauzan: 129]
Menduakan Allah
Barangsiapa yang memalingkan ibadah do’a ini kepada selain Allah, maka ia telah menduakan Allah ‘azza wa jalla , dan dia telah inkar kepada-Nya. Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Dan barangsiapa beribadah kepada tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Rabb-nya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung” [QS. Al Mu’minun: 17]
Ini adalah ayat yang sangat jelas menerangkan tentang bahayanya berdo’a kepada selain Allah, dan ia adalah perbuatan kesyirikan kepada Allah. Seperti berdo’a kepada penjaga laut, berdo’a atau meminta kepada orang-orang yang telah meninggal, meminta kepada benda-benda pusaka, dan lain-lain.
Nabi Membimbing Ummat Tinggalkan Kesyirikan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sejak awal mewanti-wanti para sahabatnya untuk meminta dan berdo’a hanya kepada Allah. Beliau pernah mengajari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu yang waktu itu masih belia, kata beliau:
“Jika engkau meminta (berdo’a), maka mintalah kepada Allah, dan jika engkau meminta tolong, maka minta tolonglah kepada Allah” [HR. Tirmidzi nomor 2516]
Inilah gambaran bagaimana Nabi sangat perhatian dengan bahaya berdo’a kepada selain Allah. Maka jangan kalian memalingkan ibadah do’a ini kepada selain Allah, siapa dan bagaimanapun kedudukannya di matamu. Rasulullah ‘alaihish shalatu wassalam bersabda:
“Do’a itu adalah ibadah” [HR. Abu Dawud/1479, Tirmidzi/2969, Ibnu Majah/3828 dari hadits An Nu’man bin Basyir]
Jadi jangan engkau duakan do’amu, karena do’a adalah ibadah hanya untuk Allah ‘azza wa jalla.
———–
Selesai di kediaman kami, komplek tanwirus sunnah kabupaten Gowa, sulawesi Selatan pada 04 Dzulqa’da 1437H / 06 Agustus 2016 untuk materi WhatsApp Madrosah Sunnah Makassar.
—-Bambang Abu Ubaidillah al Atsariy—