Ketahuilah wahai para penuntut ilmu sesungguhnya ilmu itu adalah ibadah, maka harus ada keikhlasan kepada Allah subhanahu wa ta’ala di dalam niat. Allah ta’ala berfirman,
“Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali agar mereka beribadah mengikhlashkan agamanya hanya untuk Allah” (QS. al bayyinah: 5)
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya segala sesuatu tergantung niatnya” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berkata sebagian ulama: “Ilmu itu adalah shalat tersembunyi dan ibadah hati”.
Maka hati-hatilah engkau dari apa yang bisa mengganggu niatmu di dalam kejujuran menuntut ilmu. Seperti suka menonjolkan diri, merasa lebih dari yang lain, menjadikan ilmu sebagai tangga untuk sampai kepada suatu kedudukan, harta,kehebatan, ingin diperdengarkan kepada orang lain, atau menarik perhatian manusia.
Kerahkan kesungguhanmu di dalam keikhlasan dan jadilah engkau orang yang sangat takut kepada batalnya keikhlasan tersebut. Berkata Sofyan ats Tsauri rahimahullah:
“Tidak ada sesuatu yang paling berat aku sembuhkan dibanding dengan menyembuhkan niat”.
Niat yang ikhlas harus dibarengi dengan memakmurkan hatimu dengan rasa cinta kepada Allah dan cinta kepada RasulNya. Itu dilakukan dengan cara mengikuti dan mencontoh peninggalan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman
“Katakan wahai Muhammad jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku, maka Allah akan mencintai kalian dan akan mengampuni dosa-dosa kalian” (QS. Ali Imran: 31)
________
Sumber: Kitab Mukhtashar Hilyah Thalib al Ilm dan diterjemahkan oleh Ustadz Bambang Abu Ubaidillah | 19 Jumadal Akhir 1441 H atau 13 Februari 2020