( Seri Sejarah Rasulullah bagian ke 7 )
Khadijah binti khuwailid adalah seorang wanita yang paling utama dari wanita Quraisy. Dia memiliki kemuliaan dan harta. Khodijah memberikan hartanya kepada para pedagang untuk dijadikan modal berdagang, kemudian orang tersebut akan diberi upah olehnya.
Ketika Khodijah mendengar tentang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, maka beliaupun mengeluarkan hartanya agar dibawa oleh Rosulullah ke negeri Syam untuk diperdagangkan.
Khodijah memberikan modal barang dagangan kepada nabi lebih dari apa yang dia berikan kepada orang lain.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lalu pergi ke negeri Syam bersama dengan pembantu Khadijah yang bernama Maisaroh. Nabi pun berjual beli dengan barang dagangan tersebut dan mendapatkan keuntungan yang sangat besar.
Barang yang diberikan Khodijah mendapatkan berkah dengan keberkahan yang tidak pernah dia dapatkan sebelumnya. Kembali lah Nabi ke Mekah dalam keadaan telah menunaikan amanah. (Raudhatul Anwar: 15)
Pelajaran kisah
- Kisah ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa sebelum Nabi Shallallahu Wassalam diangkat oleh Allah subhanahu wa ta’ala menjadi seorang rasul, maka beliau telah dikenal di kalangan orang-orang Arab sebagai seorang yang amanah, yang jujur, bisa dipercaya, sehingga banyak orang yang suka kepada beliau. Namun ketika beliau diangkat menjadi rasul, pengakuan mereka pun menjadi hilang berbalik menjadi penghinaan, tuduhan, dan kebohongan terhadap beliau. Tentu hal tersebut biasa dialami oleh para Dai dan orang-orang yang mengajak kepada kebenaran. Semoga apa yang dialami oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam meringankan beban mereka.
- Pelajaran yang lain yang diberikan oleh kisah ini adalah bahwa kejujuran akan mendatangkan berkah dalam segala perkara termasuk dalam persoalan berbisnis. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Orang yang bertransaksi jual beli berhak khiyar (memilih jadi atau tidak) selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan terbuka, maka keduanya akan mendapatkan keberkahan dalam jual beli, tapi jika keduanya berdusta dan tidak terbuka, maka keberkahan jual beli antara keduanya akan hilang.” (HR. Bukhari (4/309 -fathul bari) dan Muslim (1532))
Jadi kejujuran akan membawa kepada keberkahan dan sebaliknya kebohongan, kedustaan. dan penghianatan akan membawa kepada kebinasaan dan kerugian yang besar. Inilah kunci rahasia dari keberkahan bisnis Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Kita pun bisa mendapatkan berkah dalam bisnis kita selama kita mengikuti Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Mentaati beliau didalam apa yang beliau perintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang. Tidak mengurangi timbangan atau takaran, tidak menyembunyikan cacat pada barang, jujur dan amanah di dalam berdagang. Ini yang akan mendatangkan keberkahan pada barang dagangan kita sehingga kita bisa meraup keuntungan yang besar dalam setiap bisnis-bisnis kita.
Abu Ubaidillah Bambang al Atsariy | Bontomarannu, Waktu Dhuha di Selasa 15 Shafar 1438 – 15 November 2016