Rasulullah Juga Mencari Nafkah

Rasulullah Mulai Berusaha
Perkara yang sudah dimaklumi bersama Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam dilahirkan dalam keadaan yatim dan hidup dalam tanggung jawab kakeknya kemudian pamannya. Beliau tidak mewarisi harta dari bapaknya sedikitpun yang bisa mencukupi kehidupannya.
Maka ketika umur beliau telah mencapai umur yang cukup untuk bekerja, maka beliaupun melakukan pekerjaan mengembala kambing bersama dengan saudara-saudara sesusuan beliau dari Bani Saad. Ketika beliau kembali ke Mekah, beliaupun kembali menggembala kambing untuk keluarganya dengan upah beberapa qirot. Satu qirot adalah sebagian kecil dari satu Dinar. Sekitar setengah dari 1/10 atau sepertiga dari 1/8 dari satu Dinar. Nilainya kira-kira pada zaman sekarang ini adalah 10 Real.
Menggembala Kambing termasuk sunnahnya para Nabi pada awal-awal kehidupan mereka. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda pada suatu ketika setelah beliau dimuliakan oleh Allah dengan diangkat menjadi Nabi dengan sabdanya
مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ وَرَعَاهَا
“Tidak ada dari seorang Nabi pun kecuali dia menggembala kambing”
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menginjak dewasa dan mencapai kematangan, beliaupun shallallahu ‘alaihi wasalam mulai berdagang. Dikisahkan bahwa beliau berdagang bersama dengan As Saib bin Abis Saib. Beliau ini adalah seorang partner yang baik dalam berbisnis. Tidak pernah mereka saling curang dan berselisih. Nabi dikenal sebagai orang yang paling amanah dan jujur serta menjaga kehormatan di dalam berbisnis. Inilah perangai Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pada setiap sisi kehidupan beliau sehingga beliaupun digelari dengan Al Amin.

Sumber:

Raudhatul Anwar Fii Siratin Nabiyil Mukhtar hal. 14-15
Penterjemah: Ustadz Abu Ubaidillah al-Atsariy hafidzhahullah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *