LAFADZ HADITS
Dari Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu- ia berkata bahwa Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda :
“Hati-hatilah kalian dari prasangka (buruk), karena prasangka adalah ucapan yang paling dusta” (Muttafaqun ‘alaihi) | Bukhari (5143), Muslim (2563)
PENJELASAN HADITS
Hadits ini menerangkan bahwa prasangka atau praduga tak berdasar adalah ucapan yang paling dusta.
Berkata Imam al Qurtubi: “Maksudnya adalah tuduhan yang tidak berdasar, seperti orang yang menuduh orang lain berbuat kekejian, namun tidak ada dan tidak nampak adanya sesuatu yang mengarah kesana” [Tathriz Riyadh ash Shalihin: 878]
Berprasangka buruk kepada saudara muslim adalah satu perusak hubungan pertemanan dan persaudaraan. Ketika prasangka itu tidak didasari oleh ilmu dan keyakinan, namun kebanyakan prasangka buruk didasari oleh hasad, iri dan dengki kepada saudara.
Allah -subhanahu wa ta’ala- berfirman:
”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang” [QS. Al Hujurat: 12]
Ayat ini mengajarkan kepada kita beberapa adab terhadap saudara. Diantaranya tidak bolehnya berprasangka buruk kepadanya. Karena banyak dari prasangka yang kita arahkan kepada saudara kita yang hanya bersifat praduga tak berdasar. Sehingga sebagian prasangka itu membawa kepada dosa sebagaimana tergambar dalam surah yang tersebut diatas.
Seandainya seseorang mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri maka prasangka buruk kepada teman dan saudara tidak akan terjadi. Oleh karena itu Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- sejak awal, memperingatkan ummatnya dari perangai yang buruk ini dan beliau bahkan menyamakan prasangka dengan kedustaan, bahkan dusta yang paling jelek.
Boleh saja seseorang menduga, namun tetap berhati-hati karena kebanyakan dugaan, prasangka, dan tuduhan bisa membawa kepada dosa. Bahkan merusak hubungan baik antar keluarga ataupun persaudaraan.
FAIDAH HADIS
1. Wajibnya meninggalkan prasangka atau praduga tak terbukti.
2. Prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta.
3. Perhatian Islam kepada upaya menjaga hubungan baik sesama muslim.
4. Haramnya berprasangka buruk.
5. Terjaganya kehormatan seorang muslim.
Ayo Hafal Haditsnya | Hadits ketiga
Dari Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu- ia berkata bahwa Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda :
“Hati-hatilah kalian dari prasangka (buruk), karena prasangka adalah ucapan yang paling dusta”
(Muttafaqun ‘alaihi)
___________________
Selesai ditulis menjelang Dhuhur pada 05 Rabiul Awwal 1437H | 16 Desember 2015 di kediaman kami | Kabupaten Gowa -Sulsel