Masalah bacaan Istiftah dalam shalat malam, apakah kita ulang pada setiap dua rakaat. Apakah kita ulang pada rakaat yang di dalam rakaat tersebut dibaca “Sabbihisma Rabbikal A’la” dan Qulya Ayyuhal Kafirun” begitu pula pada rakaat terakhir yang dibaca pada rakaat tersebut “Qulhu Allahu Ahad” ?
Syeikh Abdul Azis bin Baz -rahimahullah- menjawab:
Iya yang sunnah yaitu membaca Istiftah pada setiap sholat yaitu:
“SUBHAANAKALLOOHUMMA, WABIHAMDIKA TABAAROKA ISMUKA WATA’AALAA JADDUKA WALAA ILAAHA GHOIRUKA.” pada setiap shalat, baik pada shalat tarwih atau selain shalat tarwih adalah perkara yang disunnahkan. Seandainya ditinggalkan, maka itu tidak mengapa. Akan tetapi perkara yang disunnahkan, jika seorang bertakbir dengan takbiratul Ihram pada setiap selesai salam lalu ia membaca
“SUBHAANAKALLOOHUMMA, WABIHAMDIKA” bacaan tersebut adalah bacaan yang paling ringkas dari bacaan Istiftah. Jika ia membaca doa Istiftah yang lain dari beberapa istiftah yang shahih yang berasal dari Rasulullah maka itu tidak mengapa. Jika ia meninggalkannya pun tidak ada masalah. Namun jika imam dan makmum membaca doa tersebut, tentu itu lebih utama. Apabila Imam langsung membaca (alfatihah), maka makmum tidak perlu membaca doa Istiftah dan cukup dia diam saja akan tetapi jika Imam diam setelah Takbiratul Ihram, maka sunnahnya adalah Imam dan makmum sama-sama membaca doa Istiftah Akan tetapi jika imam langsung membaca (al Fatihah) setelah bertakbir dan tidak membaca bacaan Istiftah, maka makmum cukup diam dan tidak membaca bacaan Istiftah berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam
“Jika ia membaca surah maka hendaklah kalian diam”
Sumber website Syeikh Abdul Azis bin Baz rahimahullah
http://www.binbaz.org.sa/noor/11985
Diterjemahkan oleh Abu Ubaidillah Bambang al Atsariy | 11 Shafar 1438 bertepatan dengan 11 November 2016.