Seri Kisah Rasulullah (3)
TINGGALNYA NABI DI KELUARGA BANI SA’AD SETELAH PENYUSUAN 2 TAHUN
Telah menjadi kebiasaan Halimah datang membawa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam kepada ibu kandung dan keluarga beliau setiap enam bulan. Kemudian pulang untuk membawa kembali Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam ke dusun nya di Bani Saad.
Ketika selesai masa susuan dan penyapihan, maka datanglah Halimah membawa beliau Shallallahu Alaihi Wasallam kepada ibunya dengan berkeinginan keras agar beliau Shallallahu Alaihi Wa Sallam bisa tetap tinggal bersamanya setelah melihat berkah dan kebaikannya. Iapun memohon kepada ibunda Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam agar membiarkan Nabi tetap bersama nya hingga badannya cukup kuat. Ia mengkuatirkan diri Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam terkena wabah penyakit yang menjangkiti kota Mekah.
Ibunda Nabi pun mengizinkannya. Maka pulanglah Halimah membawa nabi ke rumahnya dalam keadaan gembira dan bahagia. Tinggallah Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersama nya.
Setelah itu sekitar 2 tahun kemudian terjadilah peristiwa aneh yang menumbuhkan rasa takut kepada diri Halimah dan suaminya sehingga suami istri tersebut mengembalikan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam kepada ibunda beliau peristiwa itu adalah kejadian pembelahan dada Nabi Shallallahu alaihi wasallam.
PERISTIWA PEMBELAHAN DADA
Berkata Anas bin Malik -radhiyallahu anhu-, “Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dihampiri oleh malaikat Jibril sementara ia tengah bermain bersama anak-anak yang lain. Lalu Malaikat memegang dan membaringkan beliau, kemudian Jibril membelah dadanya dan mengambil jantungnya sehingga dia bisa mengeluarkan segumpal darah darinya. Jibril pun berkata, “Ini bagian setan pada dirimu lalu Jibril mencuci jantung tersebut dengan air zamzam pada bejana yang terbuat dari emas. Selanjutnya Jibril mengambil jantung itu yakni menggenggam dan mengumpulkannya kemudian mengembalikannya ke tempat semula.
Saat itu juga anak-anak yang bermain bersama Muhammad mendatangi ibu Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam yakni Ibu pengasuh beliau (Halimah), kemudian mereka berkata, “Sungguh Muhammad telah dibunuh !” Setelah itu bergegaslah mereka semua menghampiri Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Dan ketika dijumpai beliau telah berubah warna mukanya yakni menjadi pucat.
Berkata Anas: “Benar-benar aku melihat bekas jahitan nya di bagian dada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam”
MENINGGALNYA IBUNDA TERCINTA
Pulanglah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam ke Mekah setelah kejadian itu ia kemudian
Tinggal bersama ibunda dan keluarga beliau Shallallahu Alaihi Wasallam sekitar 2 tahun hingga umur sekitar 6 tahun. Selanjutnya sang ibu membawa beliau Shallallahu Alaihi Wasallam pergi ke Madinah tempat dimana terdapat makam ayah dan paman-paman dari kakek beliau Shallallahu Alaihi Wa Sallam dari keturunan Bani Adi bin Najjar. Ikut pula bersama ibunda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yakni sang mertua Abdul Muthalib dan pembantunya Ummu Aiman. Ia tinggal di sana selama sebulan kemudian pulang kembali. Saat di perjalanan di Al Abwa, daerah antara Mekah dan Madinah ibunda Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam mengalami sakit parah hingga membawanya kepada kematian. Aminah kemudian dimakamkan disana.
-
Sumber
Kitab Raudhatul Anwar karya Syeikh Shafiyur Rahman al Mubarakfuri